Visitors

Siang kemaren saya diundang oleh salah seorang warga, pak Ramadhan. Ia baru pindah dan menempati rumah baru dengan memboyong istri dan 1 ora...

Sukses Bermasyarakat

Siang kemaren saya diundang oleh salah seorang warga, pak Ramadhan. Ia baru pindah dan menempati rumah baru dengan memboyong istri dan 1 orang anaknya yang masih berusia 2 tahun. Datang juga sanak familinya dari Petapahan, Sidempuan dan kota Medan, serta turut hadir tetangga sekitar rumahnya.


Sebelum memanjatkan doa saya sampaikan terlebih dahulu sedikit nasehat bagaimana agar rumah yang baru dihuninya itu penuh dengan keberkahan, juga mengingatkan supaya administrasi kependudukan dicopy dan diserahkan ke RT di lingkungan tersebut.

Nasehat, anjuran, doa dan ditutup santap siang.

Hidup bermasyarakat adalah fitrah sesungguhnya manusia, karena dengan bermacam-macam hajatnya seorang manusia tidak mungkin memenuhinya sendiri. Dan dengan hidup bersama itu juga ia menutup lubang kekurangan dirinya dengan kelebihan yang dimiliki oleh manusia lainnya.

Namun begitu mereka bersama, memutuskan untuk menetap dalam satu kawasan bukan juga serta merta mereka peroleh ketentraman, kebahagiaan dan kesuksesan. Karena untuk itu semua mereka perlu lagi memperjuangkannya.

Tahu dan menyadari akan hak dan kewajiban adalah resepnya.

Apalagi di masyarakat yang heterogen; suku, bahasa, bahkan agama yang berbeda. Termasuk juga latar belakang keluarga, pendidikan serta profesi.

Maka ikut terlibat di kegiatan sosial merupakan keharusan, peka dengan apa yang terjadi, saling tegur dan sapa, serta toleransi yang tidak hanya pada persoalan agama tetapi juga pada pendapat dan silang sengketa.

"Duduk sendiri bersempit-sempit, duduk bersama berlapang-lapang"

"Ke bukit sama mendaki, ke lurah sama menurun"

"Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing:

Demikian beberapa pepatah orang-orang tua kita dahulu mengajarkan betapa pentingnya kebersamaan dalam hidup bermasyarakat.

"Saudaraku," ujar Prof. Yudi Latif pada Makrifat Paginya beberapa waktu yang lalu, "Yang sulit dalam melewati ujian hidup itu bukanlah mengejar sukses manusia sebagai individu, melainkan sukses manusia sebagai masyarakat." (Wamdi)

0 komentar: