Visitors

Akhirnya kemaren sore menjelang Magrib pengajian bahasan surat Al-Kahfi pun kami tutup dengan doa bersama. Berharap kekokohan iman layaknya ...

Periode Ketiga

Akhirnya kemaren sore menjelang Magrib pengajian bahasan surat Al-Kahfi pun kami tutup dengan doa bersama. Berharap kekokohan iman layaknya pemuda kahfi, berkahnya harta belajar dari pemilik dua kebun, manfaatnya ilmu halnya nabi Musa dan Allah karuniakan kekuasaan pada orang-orang yang berintegritas seperti sang raja - ada yang menyebut nabi - Zulqarnain dengan kekuasaan yang tiada tanding namun penuh kebijaksanaan.


Tanpa terasa 110 ayat pada surat Al-Kahfi ini telah memakan waktu 1 tahun 10 bulan pembahasannya. Dimulai pada 12 September 2020 dan berakhir kemaren itu 2 Juli 2022. Memang bahasan sekali sebulan, namun terkadang juga off pada waktu-waktu tertentu, semisal bulan puasa.

Pengajian tematik adalah geliat keagamaan yang berkembang di masyarakat kita belakangan ini (khususnya di perkotaan). Baik pengajian selepas Magrib, Subuh, termasuk beberapa majlis taklim, seperti halnya Majlis Taklim Masjid Thariqul Jannah di jalan Manunggal Panam ini.

Itu artinya umat ini mulai 'naik tingkat', dari yang sebelumnya menerima saja apa yang disodorkan, ibarat makanan kini telah mulai pandai memilih menu. Dan bukankah tradisi kajian tematik pada awalnya adalah tradisi kaum intelektual di kampus-kampus? Maka, satu perkembangan sosial keumatan yang patut kita syukuri.

Sisi lainnya, menghadapi jamaah atau audiens yang kian 'melek' ini para penceramah/dai mestilah juga mengupgrade dirinya terus menerus. Apakah dengan membaca, mengikuti mudzakarah, melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi lagi, atau sekedar takhasus dengan fan ilmu tertentu.

Bila almarhum Kuntowijoyo dalam bukunya "Dinamika Sejarah Umat Islam Indonesia" membagi 3 tahapan kesadaran umat Islam di Indonesia; periode mitos, periode ideologi dan periode ilmu, maka saya kira geliat keberagamaan belakangan ini adalah pertanda baik dari dan sudah beradanya kita di periode ketiga itu.

"Oya tanya Pak!"

"Ya."

"Ada amplopnya nggak ceramah berbulan-bulan itu?"

Ssst!

"Ustadz ceramah minta amlop tidak pantas," kata Gus Baha.

"Tapi jamaah tidak ngasih amplop lebih tidak pantas lagi," guraunya. (Wamdi)

0 komentar: