Belum
sampai setahun meninggalnya, baru sembilan bulan lalu, tepatnya 18 Oktober
2018. Tetapi gagasan dan impian terus saja ‘bergentayangan’ ke berbagai kota
dan polosok desa di belahan dunia.
Hanya
untuk mengenang dan menghormati ibu, demikianlah pikir Todd Bol di 2009 ketika
ia merenovasi gerasinya dan pintu kayu berumur itu ia manfaatkan untuk membuat sebuah
kotak kecil yang berpintu, semacam replika gedung sekolah. Kemudian kotak tersebut
dicat putih dan dikasih tongkat, untuk selanjutnya di pajang di taman depan
rumahnya di Wisconsin negara bagian Amerika Serikat.
Di kotak
mini yang mejeng itulah Bol meletakkan buku-buku peninggalan mendiang ibunya
yang dulu berprofesi sebagai guru. Free Book Exchange, demikian ia
tuliskan pada bagian depannya.
Namun, dunia sepertinya selalu merindukan orang-orang yang punya inisiatif, apa yang dilakukan Bol kemudian diikuti oleh para tetangganya. Dan pada akhirnya menjadi gerakan organisasi nirlaba yang diberi nama Little Free Library.
Namun, dunia sepertinya selalu merindukan orang-orang yang punya inisiatif, apa yang dilakukan Bol kemudian diikuti oleh para tetangganya. Dan pada akhirnya menjadi gerakan organisasi nirlaba yang diberi nama Little Free Library.
Berawal
dari satu perpustakaan di tahun 2009, tahun 2013 meningkat menjadi 10 ribu, dan
kini telah menyebar ke 50 negara bagian dan 88 negara di dunia, seperti Italia,
Sudan, Australia, Pakistan. Terakhir saya cek di laman web mereka, sangat
fantastis jumlahnya sudah lebih dari 80 ribu buah.
You
take a book and sometimes you leave a book
Atau
Take
a book, return a book
Atau
Take a book, share a book
Inilah
semacam tagline gerakan ini.
Orang-orang
begitu mudahnya menemukan perpustakaan-perpustakaan mini tersebut di halaman
rumah, di persimpangan jalan, di stasiun kereta, di taman, bahkan di kebun jagung
sekali pun.
Memang
untuk meningkatkan minat baca harus diterabas berbagai jalan dan terus
melakukan terobosan, tidak cukup dengan hanya membangun gedung megah.
Perpustakaan itu melahirkan aktivitas, bukan tempat penumpukan buku-buku museum kertas.
Tidak
cukup juga hanya pemerintah dengan segala kerumitan birokrasinya, tetapi juga komunitas
masyarakat yang terus menerus berbuat untuk keberlangsungan kemanusiaannya.
Pada
satu kesempatan Todd Bol bicara di TEDx, ia menceritakan Martin Luther King
yang pernah ditanya tentang sikap apa yang akan diambilnya kalau besok
kematiannya tiba.
Jawabnya
Saya akan menanam sebiji benih, karena ia akan tumbuh.
(9 Juli 2019)
0 komentar: