Novella Putri, cantik, pintar, dan selangkah lagi dilantik menjadi dokter sebagai lulusan Universitas Trisakti Jakarta.
Namun, untuk menapaki selangkah lagi itu tidak mudah baginya, perlu duit setengah milyar lebih, 545.190.000 rupiah.
Janji tinggal janji.
Ceritanya, dulu di tahun 2013 ketika masih kelas 3 SMA 1 Ujung Batu dia mendapatkan juara pertama lomba pidato Pentas Pendidikan Agama Islam (PAI) Tingkat Nasional, dan oleh Bupati Rokan Hulu masa itu Achmad diundang ke Masjid Agung Islamic Centre Pasir Pengaraian dan ditanyai apa cita-citanya ke depan.
Mengerti dengan kondisi ayahnya yang hanya kerja serabutan dan ibu penjual kue harian, ia pun mengatakan ingin melanjutkan pendidikan dalam bidang agama saja. Tidak terbayangkan mau kuliah di kampus ternama dengan biaya sekian ratus juta pula.
Ayahnya yang juga hadir pada pertemuan waku itu terlontar saja ucapan, "Sebetulnya anak saya ingin jadi dokter, Pak."
Nah, singkat kata pak Bupati setuju, dan memberinya (menjanjikannya) beasiswa hingga selesai masa pendidikan kedokterannya.
Ia tes di Universitas Trisakti, lulus, bahkan pada saat MOU pihak Pemkap Rohul pun hadir di universitas tersebut.
Namun, sejak biaya pertama masuk 45 juta lebih para dermawanlah yang membantu, harapan mereka bahwa ke depan Pemkab Rohul betul-betul mengelontorkan dana pendidikan seperti yang dijanjikan itu.
Ternyata.
Perigi bukan sembarang perigi
Perigi ini banyak airnya
Janji bukan sembarang janji
Janji ini hanya fatamorgana
Bukan hanya Novella yang dikibuli, pihak kampus pun percaya saja, karena memang tiap tahun ada surat dari Pemkap Rohul pada universitas bahwa Novella dalam tanggungan mereka dan akan dibereskan kelak semua administrasi keuangannya.
Namun, hingga semester 6 belum juga terang.
Bahkan, hingga wisuda masih berkabut saja.
Kabur dan kini sempurna gelapnya.
"Kampus saya baik sekali, Pak" cerita mahasiswi yang aktif di organisasi medis Trisakti ini tadi pagi.
Barulah saat koas di Karawang jalan setahun kampus menyampaikan bahwa ia mesti cuti dulu hingga persoalan keuangan ada titik terangnya.
Mantan bupati Achmad yang kini anggota DPR RI tidak bernah bisa dihubungi lagi katanya.
Pernah bertemu dengan Suparman yang masa itu menjabat, sama kaburnya.
Bupati sekarang pun 11, 12 saja. Justeru pihak pemkab meminta dia supaya menyampaikan pada pihak universitas untuk melaporkan Pemkab Rohul, menuntut dengan menempuh jalur hukum.
Cuma, "apa pentingnya" Trisakti.
Kitalah yang punya kepentingan, Riau dan Rokan Hulu-lah yang rugi, bahwa ada putri terbaik negeri ini yang tidak jadi disumpah jadi dokter, sebab janji yang tumbuh di tanah nurani yang mati.
Sebuah novela sejarah yang tidak ada menariknya untuk dibaca Novella dan kita semua. (Wamdi Jihadi)
Novella Putri, cantik, pintar, dan selangkah lagi dilantik menjadi dokter sebagai lulusan Universitas Trisakti Jakarta. Namun, untuk me...
Tinggal Selangkah Novella; Drama Pemkab Rohul
About author: https://wamdijihadi.blogspot.com/
Cress arugula peanut tigernut wattle seed kombu parsnip. Lotus root mung bean arugula tigernut horseradish endive yarrow gourd. Radicchio cress avocado garlic quandong collard greens.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar: