Visitors

Suatu hari di tahun yang sudah hanyut, saya sempat berziarah ke makamnya Bung Karno di Blitar Jawa Timur. Bersama seorang teman kursusan B...

Rahim 'Mandul' Perempuan Kita

Suatu hari di tahun yang sudah hanyut, saya sempat berziarah ke makamnya Bung Karno di Blitar Jawa Timur. Bersama seorang teman kursusan Bahasa Inggris waktu itu di Pare Kediri, naik motor ke sana yang jaraknya lebih kurang 50 km.

Arsitektur bangunan khas Jawa berupa joglo itulah tempat di mana makam Sang Proklamator itu beristirahat. Cuma sayangnya kami dengan uang terbatas masa itu tidak sempat membeli kembang untuk turut serta menaburkan seperti beberapa pengunjung lainnya lakukan.

Sesaat setelah membaca al-Fatihah dan berdoa kami pun mengarah ke lokasi sebelah, agak menurun, dan itulah museum serta perpustakaan Putra Sang Fajar.

Di museum itu banyak berseliweran anggapan, kepercayaan, bahwa lukisan kanvas karya seni I.B. Said yang berukuran 150 cm x 175 cm itu bergerak di bagian dadanya sebelah kiri. Seolah jantungnya dari lukisannya Bung Karno itu tetap berdenyut, hidup.

Terdapat juga perpustakaannya Bung Karno yang diresmikan Bu Mega semasa ia masih menjabat dan perpustaan tersebut menjadi bagian dari perpustakaan nasional atau Unit Pelaksanaan Tugas (UPT).

Kini, nun jauh di kota Algiers Aljazair sana berdiri pula monumen Bung Karno, kabarnya bulan depan, 15 Juli 2020 akan diresmikan.

"Bagi saya" kata beliau ketika menerima gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 19 September 1951, "Ilmu pengetahuan hanyalah berharga penuh jika ia dipergunakan untuk mengabdi kepada praktek hidupnya manusia, atau praktek hidupnya bangsa, atau praktek hidupnya dunia kemanusiaan."

Tidak mungkin kalau Aljazair, Mesir, Maroko, dan negara-negara lainnya mau dan terpanggil membuat monumen atau paling tidak menyematkan nama beliau pada jalan-jalan, kalau bukan ilmu dan pengaruhnya berjejak pada sanubari anak antar bangsa secara bergenerasi.

Apakah akan ada bagian yang berdenyut juga di monumen yang terletak di kota Algiers itu?

Kita tunggu kabar. Mana tahu lebih dari itu, ia kembali berpidato tentang duka Tanah Air Beta yang rahim wanitanya kini mandul melahirkan orang-orang besar. (Wamdi Jihadi)

0 komentar: