Visitors

Namanya Syaf Riadi, dulu di tahun 1999 sama masuk ke pesantren Darussalam, Saran Kabun, dia di kelas A dengan wali kelas ust. M. Nur semen...

Manusia Listrik

Namanya Syaf Riadi, dulu di tahun 1999 sama masuk ke pesantren Darussalam, Saran Kabun, dia di kelas A dengan wali kelas ust. M. Nur sementara saya di kelas C dengan wali kelas ummi Roswita. Tamat tsanawiyah dia pindah ke Pasir Pengaraian, relatif sejak saat itu tak pernah bersua lagi.

Sekitar dua minggu lalu, melihat ada catatan fb saya yang menyebar ke mana-mana tiba-tiba dia kirim pesan via inbox minta nomor Hp. Akhirnya kemaren sore dia datang berkunjung ke Kubang, katanya rumah abang iparnya tak jauh dari sini, dekat dari SMP 1, di kawasan pesawat tempur TNI AU yang tadi pagi jatuh menghantam rumah warga.

Tetapi, tampilannya sudah jauh berubah, badannya yang belasan tahun lalu kurus kini sudah berisi, katanya saya juga begitu, "Nampakku tambah tinggi abangko," ujarnya.

Selain fisik berobah sekarang dia punya kemampuan hebat, menterapi orang-orang dengan memanfaatkan arus listrik. Tetapi, anehnya dia sendiri tidak kesetrum, padahal lempengan ujung yang dipijak kakinya adalah arus terbuka dan tegangan tinggi pula.

"Kemampuan ini" katanya "Pemberian Allah kepada saya lewat seorang ulama dari Ampel sana."

Banyak sudah orang yang diobatinya dengan berbagai keluhan penyakit.

Akhirnya, niat awal hanya silaturrahim Syawal jadilah praktek pengobatan dadakan. Saya yang mulanya takut kesetrum menyentuh lempengan listrik itu akhirnya berani juga, tetapi sakit sekali begitu dia sentuh pada bagian yang memang terakadang ada keluhan, khususnya di bagian dada.

Dan akan lebih-lebih sakit lagi kalau manusia listrik ini menggunakan siung bawang sebagai medium mengusap bagian yang memang bermasalah.

Terakhir dia catatkan untuk saya beberapa ramuan berikut ini:

1. Daun kelor 5 tangkai
2. Daun mengkudu 7 helai, dan buahnya 1
3. Daun sirsak 3 lembar
4. Daun sari kaya 3
5. Daun mangkok 15 helai
6. Daun pandan 11
7. Bunga raya putih 15
8. Daun sirih mini 5 batang
9. Cengkeh 3
10. Jahe merah 1 jempol

Semua itu direbus dengan 7 gelas air, mendidih hingga hanya bersisa 1 gelas, dan diminum.

Budi, teman dekat duduk beberapa kali menggeleng-geleng melihat dia tidak kesetrum sama sekali. Ketika Budi mencoba terapi di bagian kakinya beberapa kali dia terpekik.

"Saya ke mana-mana belajar" ujarnya lagi, "Ke Aceh, Purba, Martapura, Jakarta, Yogyakarta, namun yang saya minta sama Allah adalah ilmu yang bermanfaat bagi banyak orang."

Kami pun berpisah setelah berjanji akan bertemu kembali. (Wamdi Jihadi)

0 komentar: