Visitors

Sempurna. Kisah yang memang luar biasa dan dilantunkan pula oleh penyanyi yang luar biasa, Dorsaf Hamdani. Maka menyimaknya bisa menetes...

Seandainya Bapak Kami Meninggal

Sempurna.

Kisah yang memang luar biasa dan dilantunkan pula oleh penyanyi yang luar biasa, Dorsaf Hamdani. Maka menyimaknya bisa meneteskan air mata, tetapi jangan dilihat, kata teman saya salah-salah bisa meneteskan air liur.

Alkisah, seperti halnya pagi ini hari raya Idulfitri, Rasulullah Saw keluar dari rumahnya menuju masjid untuk melaksanakan Sholat Id, namun di tengah jalan ia melihat anak-anak tengah bermain, bergembira ria dengan memakai pakaian baru mereka.

Tetapi, Rasul juga mendapati nun di sudut sana seorang anak laki-laki lainnya tengah tertunduk menangis. Nah, Rasul menghampirinya dan bertanya apa gerangan yang membuatnya bersedih di hari kemenangan itu.

"Tuan," katanya tanpa menyadari bahwa yang di depannya itu nabi.

"Ayah saya sudah meninggal dalam satu peperangan bersama Rasulullah. Ibu saya kemudian menikah lagi, harta dan rumah saya diambil mereka semua. Sekarang beginilah kondisi saya, kelaparan, berpakaian seadanya, sedih dan hina. Begitu melihat teman-teman sebaya saya riang gembira di hari ini makin bertambahlah kesedihan saya."

Lalu Rasul menawarkan apakah dia mau menganggap dirinya sebagai ayahnya, Aisyah sebagai ibunya, Fatimah saudarinya, Ali sebagai paman, serta Hasan dan Husain sebagai saudara. Tentu saja tanpa berpikir panjang anak itu mengangguk dan berujar, "Bagaimana aku tidak mau Wahai Rasulullah?"

Kemudian Rasul membawanya ke rumah, diberi makan dan pakaian.

Setelah itu, bergabunglah kembali anak itu dengan teman-temannya. Namun, kehadirannya menimbulkan tanda tanya mereka, karena sebelumnya dia berduka, sekarang begitu sangat cerianya.

Jawabnya sambil tersenyum, "Semula aku lapar sekarang sudah kenyang, semula aku telanjang sekarang sudah berpakaian, semula aku tidak punya bapak, sekarang Rasulullah Saw jadi bapakku, Aisyah jadi ibuku, Fatimah jadi saudara perempuanku, Ali jadi pamanku, Hasan dan Husain jadi saudara laki-lakiku."

Mendengar itu anak-anak lain terperangah dan kagum, lantas entah disadari atau tidak mereka berujar, "Oh seandainya bapak-bapak kami juga meninggal dalam sebuah peperangan bersama Rasulullah Saw."

Bagaimana, menarik bukan! Kisah yang mengharubiru, tentang bagaimana perhatian Rasulullah Saw kepada anak yatim.

Mungkin saja ada pembaca yang berkata, ah biasa saja rasanya. Kalau begitu saya rekomendasikan cobalah dengarkan lantunan lagu penyanyi asal Tunisia ini yang masternya lulus dari Sorbone pada Jurusan Musikologi dan juga pernah menjuarai lagu Arab dalam festival di Jordan tahun 1995 silam.

Rasakan sensasinya.

Dan jangan lupa siapkan tisu.

(Selamat Idulfitri mohon maaf lahir dan batin, Ahad 1441 H/24 Mei 2020)




0 komentar: