Di
hari kemaren, Minggu 14 Juli 2019 berakhirlah semester pertama perkuliahan,
tepatnya hari terakhir pengumpulan tugas ujian semester.
Ada
enam mata kuliah di perkuliahan semester ini: Perkembangan Pemikiran Islam, Ayat-ayat
Hukum, Filsafat Hukum Islam, Sejarah Peradaban Islam, Hadits-hadits Hukum dan Studi
Teks Arab dan Inggris.
Dari
enam tersebut dua pertama diasuh oleh guru besar; Prof. Dr. Kurnia Ilahi dan
Prof. Dr. Akbarizan M.Pd. Sementara empat berikutnya dipegang oleh para Doktor;
Dr. Junaidi Lubis, Dr. Wilaela, Dr. Jumni Nelli, dan Dr. M. Tawaf (Inggris),
Dr. Amru Muzan (Arab).
Tiga
dari dosen itu sudah saya kenal sebelumnya. Ada yang dari semasa S1 dulu sering
bersama dalam agenda-agenda mahasiswa, ada yang bersama dalam editmengedit
buku, dan ada yang bersama dalam urusan perpustakaan.
Masing-masing
dosen tentunya punya spesialisasi keilmuan, begitupun karakter yang berbeda.
Ada
yang menurut kawan kontraversial, tetapi saya rasa juga tidak. Sesekali mungkin,
tetapi lebih kepada mengajak mahasiswa berfikir bahwa kita ini tumbuh dalam
masyarakat yang beragam.
Rambut
di kepala bisa sama hitamnya, tetapi isi kepala tidak bisa diserupakan.
Bahkan
pada hutan homogen sekalipun tidak sama tingginya.
Ada
juga dosen yag datang pertama kali membagi tugas makalah. Besok datang kali
terakhir menagih tugas makalah.
Presentasi
dan itulah ujian semesternya.
Enak
ya, kata seorang teman.
Saya
tidak mengangguk, senyum, dalam hati enak juga.
Tetapi
umumnya di samping mengajarkan mata kuliah yang mereka ampu menurut saya para
dosen tersebut telah membuka cara berfikir mahasiswa yang sebelumnya mungkin
tidak terbayangkan.
Menariknya
di perkuliahan yang ruang-nya ber-AC kita tidak lagi diperlakukan seperti masa
strata satu dulu; duduk serapi-rapinya, jangan mengangkat panggilan Hp,
berpakaian yang rapi dan lain sebagainya.
Bahkan
saya lihat ada yang memakai sandal.
Bahkan
saya lihat ada yang ngemil.
Bahkan
saya lihat ada yang main game, ngantuk katanya.
Dan
bagi perkuliahan orang dewasa saya kira itu sah-sah saja, sebab berbagai aturan
kembali lagi pada diri kita masing-masing.
Satu
semester berakhir, semester berikutnya menunggu.
Tapi
pastinya yang paling menunggu adalah pembayarannya.


0 komentar: