“Karena
itu sebuah cita-cita besar mesti diperjuangkan hingga titik terakhir dari batas
usaha manusia itu sendiri. Setelah itu biarlah takdir yang bekerja. Dan
berkorbanlah, sebab ia mahar dalam menggapai sebuah impian (Manusia Sejarah
halaman 2)”.
Buku
Manusia Sejarah adalah kumpulan esai yang mencapai 119 halaman. Cerita yang
berhasil dirangkum penulis ke dalam setiap lembarnya dengan topik yang berbeda
namun berhasil dimuat dengan apik, lugas, dan jelas. Racikan tulisan yang
elegan.
Pembuka
buku ini mampu menggelorakan semangat pembaca dengan judul yang menarik
“Mamelihara Harapan Besar”. Sebagaimana disana dikatakan, “Orang-orang besar dalam sejarah kemanusiaan
bukanlah orang-orang yang jatuh dari langit, mereka seperti kita yang terlahir
di bumi, memakan apa yang tumbuh dan tersedia di bumi. Namun ternyata manusia
bukan dibedakan oleh apa yang dimakannya, Tetapi oleh apa yang dilakukannya."
Penulis berhasil mengajak pembaca memasuki dunia manusia yang pembelajar. Buku
ini membawa kita mulai dari belasan abad yang silam sampai menceritakan para tokoh
berpengaruh di dunia zaman modren. Bagi seorang pembelajar sejati karena niat
yang hakiki, belajar dari sejarah adalah bukti bahwa kita tidak mau terjebak di
lubang yang sama kalaulah sesuatu itu tidak baik. Begitu juga sebaliknya,
sejarah bisa mengajarkan kita tetap bertahan dijalan yang benar. Berani agar
tidak mempertaruhkan kaidah agama yang tidak bisa diotak atik oleh apapun.
Tulisan ini juga mempertegaskan bahwa yang baik itu jelas dan yang buruk itu
juga jelas. Manusia sendiri yang mengingkari dan membuat seakan-akan sesuatu
itu abu-abu dan mentuhankan kebodohan.
Tulisan
oleh Wamdi Jihadi ini, yang juga beliau adalah salah satu dari anggota Dewan
Perputakaan Provinsi Riau bakti 2018-2020, Ketua dari Gerakan Riau Membaca
(GRM) dan juga aktif di Forum Lingkar Pena (FLP) wilayah Riau, mengatakan dalam
bukunya Manusia Sejarah yaitu, “Bila
kita terus bergumul dalam kegelapan ini maka kita kehilangan eksistensi
kemanusiaan itu sendiri. Bukankah keberadaan kita di muka bumi ini untuk
menerangi. Tapi bagaimana bisa kalau kita sendiri bagian dari kegelapan.
Bukankah keberadaan kita untuk menegakkan. Tapi bagaimana bisa kalau kita
sendiri miring. Bukankah tugas kita meluruskan. Tapi bisakah itu terjadi kalau
kita telah bengkok dan hampir patah. “faaqidu as-syaikh laa yu’tihi” demikian
pepatah Arab yang mengambarkan bahwa kita tidak mungkin mengkontribusikan
sesuatu yang tidak kita miliki."
Buku
ini memberikan cahaya kepada siapapun yang membacanya agar menjadi manusia yang
tetap bertahan dalam dunia kebenaran dengan menghadapi hiruk pikuk nafsu dunia
yang menggoda, mengajarkan kejernihan hati, menumbuhkan jiwa kemanusiaan yang
peduli, bermanfaat untuk orang banyak, selalu tumbuh menjadi yang terbaik dan
dekat kepada Sang Pencipta.
Penjabaran
nilai-nilai kehidupan di buku ini mampu menjadi jalan para pejuang agar tetap
eksis di dunia kemanusiaan yang menyebarkan perdamaian dan kebenaran. Buku yang
tidak lepas dari keindahan yaitu cinta. Sebab tulisan ini tidak sedikitpun
menggurui tapi membuka cakrawala yang penuh antusias menjadikan manusia dari
bagian sejarah. Yang mana ketika tubuh tidak ditemukan diatas bumi namun
namanya tetap bergema dimana-mana. Orangnya tidak tampak namun
kebermanfaatannya melekat pada orang-orang yang mengingatnya. Usia yang pendek
tapi mampu menembus dunia berabad-abad dengan kebaikan yang pernah
ditebarkannya.
Akankah kita menjadi bagian Manusia Sejarah kelak? Buku ini menurut pembaca mampu menjadi salah satu referensi yang harus dipegang teguh terutama oleh kaum muda. Agar arah berjuang dalam menjalankan kehidupan ini terarah dan benar. Tulisan pada buku ini mencangkup semua aspek yang akan membawa pembaca pandai menguasai dirinya ke arah yang positif.
Hanya
saja menurut saya sebagai pembaca, kertas dan tulisan buku yang dicetak sedikit
buram, sehingga dapat menganggu kenyamanan dalam membaca tapi pantas dengan
harga jual. Semoga bisa dicetak ulang dan dengan harga yang cocok juga untuk
semua pihak.
Berniagalah dengan Allah agar kebutuhanmu di akhirat terpenuhi. Salah satunya dengan cara membeli buku ini. Jadilah manusia sejarah dengan membaca, memahami dan melaksanakan kebaikan yang terdapat dalam tulisan Buku Manusia Sejarah. Insyaa Allah, kamu menjadi bagian sejarah dunia.
Judul
Buku : Manusia Sejarah
Penulis
Buku : Wamdi Jihadi
Penerbit
Buku : Soega Publishing
Cetakan
: Pertama, Januari Tahun 2018
Diresensi oleh: Munawwaroh
0 komentar: