Sekali lagi kita bicara Rohingya
Ini bukan persoalan aung san suu kyi
Sebab tidak mungkin kita berharap
kedamaian pada mereka yang jiwanya bersumbu konflik, walau beribu nobel sekali
pun
Ini tentang kita, tentang rumah kita
yang sendi-sendinya tidak lagi saling menyokong
Tentang buih yang terombangambing
dan berserak di lautan
Tentang batang tubuh yang sedang
struk dan parkinson
Dan tentang arah komando pemimpin
yang bak baling-baling di perbukitan
Pada sahabat yang datang di
penghujung hari ini
Aku tidak menghitung kita pada
kalkulasi
Tapi pada akumulasi peran yang bisa
kita kerjakan
Bila tuan-tuan kembali ke rumah
nanti, bisikkanlah pada orang-orang bahwa tidak cukup sekedar berjasad manusia,
tetapi jiwa melata
(Munajad
Puisi untuk Rohingya FLP Riau, Kaca Mayang 9 September 2017)
BACA JUGA:
0 komentar: