Visitors

William Shakespeare terlalu berani untuk menghubungkan jalan cinta Romeo dan Julia dari dua keluarga – Montague dan Capulet – yang saling...

Di Jalan Cinta

William Shakespeare terlalu berani untuk menghubungkan jalan cinta Romeo dan Julia dari dua keluarga – Montague dan Capulet – yang saling bermusuhan. Tragisnya lagi sang penulis mengasung Romeo untuk menenggak racun di depan Julia yang berpura-pura mati. Dan Ketika terjaga Julia pun memutuskan bunuh diri dengan menghujamkan pisau ke tubuhnya.

Dalam pandangan agama pasangan hidup adalah sesuatu yang sudah tercatat dan tersimpan dalam genggaman Tuhan. Tetapi karena kita tidak pernah mendapatkan bocorannya maka kita menempuh jalan kemanusiaan, yaitu berusaha. Tetapi di jalan kemanusiaan ini Tuhan juga menitipkan pesan lewat nabi-Nya bahwa jodoh terbaik itu adalah seseorang yang teguh memegang agamanya. Dan setelah itu bolehlah dilihat indah rupanya, berharta dan keturunan raja-raja.

Dasar utama menyatukan yang disebutkan nabi itu adalah juga dasar utama yang mengharuskan untuk berpisah. Mereka yang bersatu karena rupa elok dipandang, akan berpisah begitu ke-elokan itu raib. Mereka yang bersua karena satuan harta yang melimpah, akan surut berpaling seiring surutnya harta. Dan begitu pun mereka yang berjanji setia karena pangkat dan nama besar, akan berbalik begitu berakhir masanya.

Di jalan ini juga tidak jarang kita menduga-duga. Ada yang bilang teman dari kecil itu kemungkinan jodoh kita, karena dari jauh-jauh hari kita telah saling mengenal banyak hal atau sudah dijodohkan oleh dua pihak keluarga. Sebagian justeru mengira bahwa jodoh itu seringkali datang dengan orang yang tidak diduga sebelumnya, seperti bidalan ikan dan asam yang bertemu dalam belanga padahal laut dan gunung dua tempat yang terpisah jauh.

Orang-orang yang dulu ketika di sekolah saling merendahkan, justeru beberapa tahun kemudian kita lihat sudah saling bergandengan. Atau sebaliknya mereka yang sudah berbilang tahun berduaan ke mana-mana, namun ternyata di hari bersandingnya ia bersisian dengan orang yang berbeda. Ini jalan yang unpredictable (tidak bisa diduga) bagi manusia.

Di jalan cinta ini Adam terkejut ketika terbangun dari tidurnya dan melihat Hawa di sampingnya yang Tuhan sebut sebagai pasangannya. Di jalan ini Zulaikha lumpuh logikanya melihat Yusuf. Di jalan ini juga Muhammad menyebut-nyebut Khadijah yang telah meninggal sekian lama, padahal pernikahan mereka terpaut usia lima belas tahun.

Ini jalan cinta. Di jalan ini mereka bersatu bukan karena tidak ada perbedaan, tetapi mereka selalu mencari persamaan. Di jalan ini mereka bertemu bukan tidak menjumpai kekurangan, namun mereka mengumpulkan kelebihan. Di jalan cinta ini jua mereka melangkah beriringan, biar tidak maju atau tertinggal salah satunya.

Dan di jalan cinta mereka ingin bersatu dalam keabadian.

0 komentar: