Visitors

Memang sesekali mengisi kegiatan mahasiswa seperti mempertajam kembali pisau dari semangat dan idealisme perjuangan. Sebab keseharian dan ru...

Membuka Hari Membuka Buku

Memang sesekali mengisi kegiatan mahasiswa seperti mempertajam kembali pisau dari semangat dan idealisme perjuangan. Sebab keseharian dan rutinitas pekerjaan tak jarang membuatnya berdebu dan tumpul hingga terkadang tidak lagi awas dan sensitif pada sesuatu yang seharusnya menjadi titik tumpu perhatian kita.


Apalagi agenda tadi malam diawali dengan lagu yang bertahun lalu buncah dan meletup di dada:

Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta


(Mars Mahasiswa)

Agenda seminar dengan tema "Pentingnya Literasi Bagi Pemuda di Era 4.0" itu dibuka oleh Sekretaris Jurusan Ilmu Tafsir dan Qur'an, pak Afriadi Putra, S.Th.I, M.Hum. Masih muda, cocoklah dengan tema seminar yang diawalinya dengan memaparkan Indeks Kegemaran Membaca yang dikeluarkan oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) tahun 2020, bahwa minat literasi masyarakat Indonesia masuk dalam poin 55,74 persen. Itu artinya, tingkat minat literasi masyarakat Indonesia berada dalam kategori sedang.

Ia masuk kuliah tahun 2008 di UIN Sunan Kalijaga (UIN Suka) di Jokja sana. Strata satu ia selesaikan pada Jurusan Tafsir Hadis, sementara masternya pada Studi Qur'an Hadis dengan judul tesis "Perbedaan Qira'at dan Implikasinya Terhadap Penafsiran Al-Qur'an Studi Atas Kitab Tarjuman Al-Mustafid Surat Al-Baqarah."

Walaupun beliau ini kesehariannya bertugas sebagai sekjur, namun di luar sana tetap juga aktif di kegiatan literasi, ia bergabung di Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTMB) Kabupaten Kampar.

Maka ketika di akhir sesi dia bertanya kepada saya sebagai pemateri perkara bagaimana menumbuhkan minat baca, tentunya lebih untuk memancing dan meramaikan pertanyaan-pertanyaan mahasiswa lainnya yang tergabung di zoom meeting itu lebih kurang 85 orang.

Bila terdapat 6 Literasi Dasar yang harus dikuasai saat ini, maka Literasi Digital adalah literasi yang suetable dan tuntutan utama di era 4.0 ini. Bukan saja soal kepiawaian mengoperasikan alat-alat elektronik dan komunikasi internet, tetapi juga perkara kemampuan menyeleksi banjir bandang informasi yang meluap airnya ke mana-mana di dekade kedua abad ke-21 ini.

Sementara pada mereka mahasiswa dan juga para pemuda, kita titipkanlah masa depan terang bagi merangkak naiknya indeks literasi negeri ini.

Karena itu, taklah nak kita mendengar bahwa mahasiswa tidak gemar membaca, tidak minat berdiskusi, enggan menulis, dan tragisnya lagi kalau ada yang menjadi korban berita bohong atau hoaks.

Padahal mereka adalah benteng kita
Padahal mereka adalah pertahanan terakhir kita
Di mana kita berharap dan optimis menatap masa depan cerah seperti cerahnya hari-hari mereka yang membuka hari dengan lembaran-lembaran buku. (Wamdi)





0 komentar: