Visitors

Akhirnya Jumat kemaren, 5 Juni 2020 masjid universitas al-Azhar Kairo Mesir kembali menyelenggarakan Shalat Jumat, setelah hampir 3 bulan ...

Dari Mimbar al-Azhar Kairo

Akhirnya Jumat kemaren, 5 Juni 2020 masjid universitas al-Azhar Kairo Mesir kembali menyelenggarakan Shalat Jumat, setelah hampir 3 bulan tutup (terakhir 20 Maret 2020). Walaupun masih terbatas, tentu saja dengan protokol Covid tetap memakai masker dan menjaga jarak.

Bertindak sebagai khatib adalah Prof. Dr. Ahmad Umar Hasyim seorang ulama Hadits yang usianya sudah 79 tahun.

Pada khotbah yang berdurasi lebih kurang 15 menit itu beliau menyampaikan bagaimana cara Islam dalam menghadapi bencana alam. Tentunya dengan tetap menteladani Rasulullah Saw dan berpegang pada al-Quran dan sunnahnya.

Beliau menceritakan kembali kisah Umar bin Khattab yang tidak jadi memasuki Syam yang kala itu tengah dilanda penyakit thaun, dan manakala Abu Ubaidah menanyakan apakah khalifah mau menghindar dari takdir Allah? Umar hanya menjawab bahwa kita lari dari satu takdir ke takdir yang lainnya, berdasarkan hadits Rasulullah Saw dalam perkara thaun.

Pada khatbah keduanya, ulama yang juga merupakan anggota lembaga tinggi ulama al-Azhar ini menyerukan 4 pesan dari mimbar masjid universitas Islam yang usianya seribu tahun lebih itu.

Pertama, bahwa malapetaka yang menimpa manusia saat ini di luar jangkauan ilmu kedokteran, itu artinya bahwa ada Tuhan, ada Allah yang Maha Berkuasa pada alam semesta ini.

Kedua, menyerukan pada kaum muslimin di seluruh dunia, baik di Timur maupun di Barat agar bertaubat kepada Allah, sebab dalam perspektif Islam tidak ada musibah kecuali sebab dosa manusia, dan cara menghilangkannnya hanya dengan pertaubatan.

Ketiga, mengimbau kepada kaum muslimin, kepada negara kaya dan orang-orang kaya di seluruh dunia untuk saling membantu. Sekaranglah saat dan waktu yang paling tepat untuk membukakan pintu donasi kemanusiaan.

Terakhir, beliau menyampaikan secara khusus semacam penyemangat untuk para dokter dan tim medis agar terus bekerja dengan penuh keikhlasan dan meyakini bahwa apa yang tengah mereka perankan saat ini merupakan ibadah yang mulia dan besar pahalanya di sisi Allah Swt.

Lantas beliau mengutip hadits qudsi bahwa Allah mengungkapkan adakalanya Ia sakit tetapi tidak ada hamba-Nya yang menjenguk.

Lalu seorang hamba bertanya bagaimana cara menjenguk? sebab Ia Rabb alam semesta.

Allah kemudian menjawab dengan menjenguk siapa yang tengah sakit di antara hamba-Nya.

Dan di saat Covid-19 ini para dokter dan perawat di samping mengobati, pastinya juga adalah orang-orang yang menjenguk pasien-pasien yang tengah kesepian itu. (Wamdi Jihadi)

0 komentar: